tag:blogger.com,1999:blog-40099481837995521902024-03-07T19:15:49.880-08:00terselip senyuman dalam kesedihanAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/11098459556094458144noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-4009948183799552190.post-70239997750322060922012-10-30T22:33:00.003-07:002012-10-30T22:33:29.728-07:00bentuk pendidikan setelah munculnya mekanikal pertial<div>
<h2 class="uiHeaderTitle">
<div>
<br /></div>
</h2>
</div>
<div class="clearfix">
<div class="mbs uiHeaderSubTitle lfloat fsm fwn fcg">
oleh <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100001891643738" href="http://www.facebook.com/ewy.thesetia">Ewy Love Thesetia</a> pada 2 Oktober 2012 pukul 8:10 ·<span class="timelineUnitContainer"></span></div>
</div>
<div class="mbl notesBlogText clearfix">
<span><div>
Peserta
didik bukanlah benda,akan tetapi individu yang memiliki potensi,
kecerdasan kemampuan dan minat yang berbeda.Tinggal lagi bagaimana
pengajar menentukan suatu strategi pembelajaran.Dimana dalam proses
pembelajaran guru bukan hanya berperan sebagai panutan atau teladan
bagi siswa yang diajarnya akan tetapi juga sebagai pengelola
pembelajaran.Dengan demikian, efektivitas proses pembelajaran sangat
ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru. Dikenalah susunan
komponen itu dengan input-proses-output.Namun ini dikenal dengan
pendidikan kapitalistik sebagai Paradigma pendidikan yang dianggap
jadul.<br />
Siswa diperlakukan sebagai bahan mentah(raw input).Kelemahan
paradigma pendidikan kapitalistik tersebut yaitu menempatkan pendidikan
sebagai sistem mekanik dimana permasalahannya dan solusi pemecahannya
bersifat <em>parsial<strong> </strong></em>sehingga dunia pendidikan berkesan sebagai konstruksi yang penuh dengan tambalan dan sulaman.<br />
Untuk menghasilkan peserta didik yang memiliki output yang baik, terdapat beberapa faktor diantaranya:<br />
<ol>
<li> faktor guru.</li>
<li> faktor siswa.</li>
<li> sarana dan prasarana. </li>
<li> faktor lingkungan.</li>
</ol>
<br />
Komponen-komponen sistem pendidikan, meliputi :<br />
1.Tujuan dan prioritas.<br />
2.Anak Didik (Siswa).<br />
3.Pengelolaan fungsinya.<br />
4.Isi (Kurikulum) fungsinya sebagai bahan yang harus dipelajari anak didik.<br />
5.Pendidik (Guru).<br />
6.Alat bantu belajar.<br />
7.Fasilitas.</div>
</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11098459556094458144noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4009948183799552190.post-74426170027008622962012-10-30T22:32:00.003-07:002012-10-30T22:32:32.316-07:00analisis hubungan pendidik dengan peserta didik di perguruan tinggi<div>
<h2 class="uiHeaderTitle">
<div>
<br /></div>
</h2>
</div>
<div class="clearfix">
<div class="mbs uiHeaderSubTitle lfloat fsm fwn fcg">
oleh <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100001891643738" href="http://www.facebook.com/ewy.thesetia">Ewy Love Thesetia</a> pada 16 September 2012 pukul 11:45 ·<span class="timelineUnitContainer"></span></div>
</div>
<span><div>
Tim learning : Detektif<br />
Nama : Ewi ratna sari<br />
Materi : Analisis hubungan pendidik dengan peserta didik di perguruan tinggi<br />
<br />
<br />
Analisis Hubungan Pendidik dengan Peserta Didik di Perguruan Tinggi<br />
<br />
Pendidik
dan peserta didik merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan
Islam. Kedua komponen ini saling berinteraksi dalam proses pembelajaran
untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang diinginkan. Oleh karena itu,
pendidik sangat berperan besar sekaligus menentukan ke mana arah potensi
peserta didik yang akan dikembangkan.<br />
Demikian pula peserta
didik, ia tidak hanya sekedar objek pendidikan, tetapi pada saat-saat
tertentu ia akan menjadi subjek pendidikan. Hal ini membuktikan bahwa
posisi peserta didik pun tidak hanya sekedar pasif laksana cangkir
kosong yang siap menerima air kapan dan dimanapun. Akan tetapi peserta
didik harus aktif, kreatif dan dinamis dalam berinteraksi dengan
gurunya, sekaligus dalam upaya pengembangan keilmuannya.<br />
<br />
peserta
didik adalah orang yang mencari ilmu pengetahuan, pengalaman, dan
keterampilan dan pembentukan kepribadiannya untuk bekal masa depannya
agar bahagia dunia dan akhirat.<br />
Agar proses pendidikan yang
dilalui oleh peserta didik atau mahasiswa berjalan dengan baik dan mampu
mencapai tujuan pendidikan sebagaimana yang diinginkan, maka peserta
didik hendaknya mengetahui tugas dan kewajibannya.<br />
<br />
a. Sebelum belajar, mahasiswa mesti membersihkan hatinya karena menuntut ilmu adalah ibadah.<br />
b. Belajar diniatkan untuk mengisi jiwanya dengan fadhilah dan mendekatkan diri kepada Allah, bukan untuk sombong.<br />
c. Bersedia meninggalkan keluarga dan tanah air serta pergi ke tempat jauh sekalipun demi untuk mendatangi dosen.<br />
d. Jangan sering menukar dosen, kecuali atas pertimbangan yang panjang/matang.<br />
e. Menghormati dosen karena Allah dan senantiasa menyenangkan hatinya.<br />
f. Jangan melakukan aktivitas yang dapat menyusahkan dosen kecuali ada izinnya.<br />
g. Jangan membuka aib dosen dan senantiasa memaafkannya jika ia salah.<br />
h. Bersungguh-sungguh menuntut ilmu dan mendahulukan ilmu yang lebih penting.<br />
i. Sesama mahasiswa mesti menjalin ukhuwah yang penuh kasih sayang.<br />
j. Bergaul dengan baik terhadap,dosen-dosen nya seperti terdahulu memberi salam.<br />
k. Mahasiswa hendaknya senantiasa mengulangi pelajarannya pada waktu-waktu yang penuh berkat.<br />
l. Bertekad untuk belajar sepanjang hayat dan menghargai setiap ilmu.<br />
<br />
<br />
Dosen
adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.<br />
Dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen pada pasal 8 disebutkan juga bahwa ”Guru wajib memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.”<br />
<br />
Kompetensi yang dimaksud dijelaskan sebelumnya
pada pasal 1 ayat (10): ”Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai
oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.”
Sedangkan kompetensi itu meliputi empat aspek, sebagaimana yang
dijelaskan pada pasal 10 ayat (1) ”Kompetensi guru sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui
pendidikan profesi”.<br />
<br />
Adanya konstitusi di atas menunjukkan
bahwa pendidik memang memiliki peran penting serta berkedudukan yang
mulia dan terhormat, tidak saja dalam perspektif Islam, tetapi juga
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. Hal ini tentunya
berangkat dari kesadaran bahwa pendidik memiliki peran strategis
sekaligus memberikan kontribusi yang besar terhadap pembangunan dan
peningkatan peradaban suatu bangsa.<br />
<br />
Adapun metode pengenalan yang di aplikasikan di perguruan tinggi :<br />
1. Pemahaman akan kompetensi <em>learning to know, learning to do, learning to live together, </em>dan <em>learning to be</em> yang terkait dengan program studi yang akan ditempuh.<br />
2. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan belajar secara cepat agar proses pembelajaran berlangsung dalam suasana <em>good quality for teaching and learning,</em> dan<br />
3.
Pengenalan lingkungan dan suasana akademik program studi yang dimasuki.
Pengenalan suasana akademik, termasuk sarana prasarana pendukungya, di
lingkungan Universitas pada umumnya dan Prodi yang dimasuki pada
khususnya.<br />
Metode Pembelajaran di perguruan tinggi :<br />
<strong>Metode ceramah</strong><br />
<br />
Metode
pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan
pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti
ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai
beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya
inspirasi bagi pendengarnya.<br />
Gage dan Berliner (1981:457),
menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran
dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar
yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.<br />
<strong>Metode diskusi</strong><br />
Metode
pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau
lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling
mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan
kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode
diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne &
Briggs. 1979: 251).<br />
Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil
penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat
meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan
masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode
diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode
ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari
pada metode diskusi.<br />
<strong>Metode Demonstrasi</strong><br />
Metode
pembelajaran demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat
efektif untuk menolong mahasiswa mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana
proses bekerja nya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai
metode pembelajaran adalah bilamana seorang dosen atau seorang
demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang mahasiswa
memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatu proses. Misalnya bekerja nya
suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.<br />
Jadi
hubungan antara pendidik dengan peserta didik di perguruan tinggi
sangat lah penting untuk berjalan nya proses pembelajaran dengan baik
untuk mewujud kan tujuan pendidikan yang di ingin kan dan untuk menentu
kan arah potensi yang akan dikembangkan.</div>
</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11098459556094458144noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4009948183799552190.post-59102635242881013362012-10-30T22:31:00.002-07:002012-10-30T22:31:27.928-07:00Pendidikan Seumur Hidup<div>
<h2 class="uiHeaderTitle">
<div>
<br /></div>
</h2>
</div>
<div class="clearfix">
<div class="mbs uiHeaderSubTitle lfloat fsm fwn fcg">
oleh <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100001891643738" href="http://www.facebook.com/ewy.thesetia">Ewy Love Thesetia</a> pada 5 September 2012 pukul 17:44 ·<span class="timelineUnitContainer"></span></div>
</div>
<div class="mbl notesBlogText clearfix">
<span><div>
<ul>
<li><strong>1. Alasan Pendidikan Seumur Hidup diperlukan</strong></li>
</ul>
a,
Alasan KeadilanTerselengaranya pendidikan seumur hidup secara meluas
dikalangan masyarakat dapat menciptakan iklim lingkungan yang
memungkinkan terwujudnya keadilan social. Masyarakat luas dengan
berbagai stratanya merasakan adanya persamaan kesempatan memperoleh
pendidikan. Selanjutnya berarti pula persamaan social, ekonomi, dan
politik. Hinsen menunjukkan konteks yang lebih luas yaitu dengan
terselenggaranya pendidikan seumur hidup yang lebih baik akan membuka
peluang bagi perkembangan nasional untuk mencapai tingkat persamaan
internasional (Cropley : 33). Dalam hubungan ini Bowle mengemukakan
statemen bahwa pendidikan seumur hidup pada prinsipnya dapat
mengeliminasi peranan sekolah sebagai alat untuk melestarikan
ketidakadilan social (Cropley : 33).<br />
b. Alasan Ekonomi<br />
Persoalan
pendididkan seumur hidup dikaitkan dengan biaya penyelenggaraan
pendidikan, produktivitas kerja, dan peningkatan GNP. Di Negara sedang
berkembang biaya untuk perluasan pendidikan dan meningkatkan kualitas
pendidikan hampir-hampir tak tertanggulangi. Di satu sisi tantangan
untuk mengejar keterlambatan pembangunan dirasakan , sedangkan di sisi
lain keterbatasan biaya dirasakan menjadi penghambat. Tidak terkecuali
di Negara yang sudah maju teknologinya, yaitu dengan munculnya kebutuhan
untuk memacu kualitas pendidikan dan jenis-jenis pendidikan. Beberapa
Negara maju merasakan beratnya beban biaya penyelenggaraan pendidikan
itu. Beberapa alternative dilakukan untuk mengatasi mengatasi masalah
pembiayaan itu antara lain dengan cara memperbesar daya serap sekolah
misalnya dengan system <em>double shift</em>, memperpendek masa
pendidikan, meningkatkan pendayagunaan teknologi pendidikan,
mendiseminasikan inovasi-inovasi pendidikan, dan sebagainya. Dalam
hubungannya dengan masalah tersebut pendidikan seumur hidup yang secara
radikal mendasarkan diri pada konsep baru dalam pemrosesan pendidikan
memiliki implikasi pembiayaan pendidikan yang lebih luas dan lebih
longgar(Cropley : 35).<br />
c, Alasan Perkembangan IPTEK<br />
Pertumbuhan
teknologi menyebabkan peningkatan penyediaan informasi yang berakibat
pada meningkatnya usia harapan hidup dan menurunnya angka kematian. Di
segi lain muncul pendekatan-pendekatan baru dan perubahan orientasi
dalam proses belajar mengajar, konsep pengembangan tingkah tingkah laku,
perubahan peran guru dan siswa, munculnya berbagai tenaga kependidikan
nonguru, pendayagunaan sumber belajar yang semakin bervariasi, dan
lain-lain.Kesemuanya itu mengandung potensi yang kaya bagi
terselenggaranya pendidikan sepanjang hidup.<br />
d. Alasan Faktor
Sosial yang berhubungan denga perubahan peranan keluarga, remaja, dan
emansipasi wanita dalam kaitannya dengan perkembangan iptek<br />
Perkembangan
iptek yang demikian pesat yang telah melanda Negara maju dan
Negara-negara berkembang memberi dampak yang besar terhadap terjadinya
perubahan-perubahan kehidupan social ekonomi dan nilai budaya.<br />
Fungsi
pendidikan yang seharusnya diperankan oleh keluarga, dan juga fungsi
lainnya seperti fungsi ekonomi, rekreasi dan lain-lain, lebih banyak
diambil alih oleh lembaga-lembaga, organisasi-organisasi di luar
lingkungan keluarg, khususnya oleh sekolah. Dengan diambil alihnya
sebagian tigas pendidikan oleh sekolah, banyak orang tua yang mengira
bahwa seluruh tugas pendidikan sudah ditangani secara tuntas oleh
sekolah, sehingga orang tua hanya tinggal menunggu hasilnya. Sebaliknya
sekolah menganggap bahwa pendidikan afektif sepenuhnya menjad tanggung
jawab orang tua. Ketidaksinkronan konsep pendidikan di lingkungan
keluarga dengan pendidikan di sekolah tersebut menimbulkan kesenjangan.
Kesenjangan tersebut dapat diisi melalui penyelenggaraan pendidikan
seumur hidup yang bersifat menembus batas-batas kelembagaan.<br />
Jika
dahulu masa anak dan remaja diartikan sebagai masa belajar dalam dunia
persekolahan, sedangkan dunia orang dewasa adalah dunia kerja, kini
garis batas yang memisahkan kedua kelompok usia tersebut sudah menjadi
kabur. Semakin hari banyak remaja yang berumah tangga dan bekerja,
sedangkan di pihak lain semakin banyak orang dewasa yang bersekolah.
Garis pemisah yang kukuh antara kedua macam kelompok tersebut
berabad-abad telah dipertahankan di dalam kiehidupan bermasyarakat.
Berkat kemajuan perkembangan iptek banyak hal yang dahulunya hanya
menjadi hak istimewa kelompok dewasa, seperti hak untuk membuat
keputusan atas sesuatu yang menjadi pilihan anak, telah beralih kepada
kelompok anak dan remaja sendiri.<br />
Situasi demikian juga terdapat
pada hubungan antara pekerjaan dengan pimpinan. Pola umum tentang
hubungan social antara pekerja dengan pimpinan yang dahulu harus
dipegang ketat sudah menjadi longgar. Pekerja di masa mendatang mungkin
harus melakukan peran social yang saat ini dianggap hanya cocok untuk
atasan.<br />
Gejala social lain yang juga memiliki arti penting, yaitu
meningkatnya emansipasi wanita. Emansipasi wanita yang telah berlangsung
demikian pesat telah mengubah konsep tentang dunia dan peran wanita,
demikian pula peran pria sebagai pencari nafkah. Banyak posisi yang
dahulu hanya cocok untuk pria, sekarang diisi oleh wanita, dan
sebaliknya.<br />
e. Alasan Sifat Pekerjaan<br />
Kenyataan menunjukkan
bahwa perkembangan iptek di satu sisi dalam skala besar meminta
pekerjaan tangan diganti dengan mesin, tetapi disisi yang lain juga
member andil kepada munculnya pekerjaan-pekerjaan baru yang banyak
menyerap tenaga kerja dan munculnya cara-cara baru dalam memproses
pekerjaan. Akibatnya pekerjaan menuntut persyaratan kerja yang selalu
saja berubah.<br />
Untuk dapat menangani pekerjaan-pekerjaan yang
menuntut persyaratan-persyaratan baru seseorang harus berkemauan untuk
selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan secara terus-menerus.
Kondisi seperti ini mengandung implikasi bahwa pendidikan seumur hidup
merupakan alternative yang dapat mengantisipasi pemecahan masalah-maslah
yang dihadapi oleh pekerja-pekerja di masa depan.<br />
= Alasan
Keadilan masih diterapkan sampai sekarang karna : untuk membuka peluang
bagi perkembangan nasional untuk mencapai tingkat persamaan
internasional<br />
Contohnya : sepeti sama sama satu benua.<br />
=
Alasan Perkembangan IPTEK masih diterapkan sampai sekarang karna : iptek
dari zaman kezaman semakin berkembang dan perkembangannya semakin pesat
dari tahun ketahunConoh : dilihat dari sisi kendaraan dahulu orang
hanya bias membuat sepeda sedangkan sekarang kendaan sudah ada yang
lebih modern seperti mobil<br />
= Alasan Faktor Sosial masih diterapkan sampai sekarang karna :<br />
Setiap manusia saling membutuhkan satu dengan yang lain baik dalam pekerjaan maupun berinteraksi.<br />
Contohnya pedagang membutuhkan petani untuk mendapatkan beras<br />
= Alas an sifat pekerjaan masih diterapkan sampai sekarang karna :<br />
seseorang harus berkembang untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan secara terus menerus<br />
Contohnya : membudayakan batik</div>
</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11098459556094458144noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4009948183799552190.post-75371443123136179812012-10-30T22:29:00.003-07:002012-10-30T22:29:46.859-07:00Dimensi-dimensi hakikat manusia<div>
<h2 class="uiHeaderTitle">
<div>
<br /></div>
</h2>
</div>
<div class="clearfix">
<div class="mbs uiHeaderSubTitle lfloat fsm fwn fcg">
oleh <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100001891643738" href="http://www.facebook.com/ewy.thesetia">Ewy Love Thesetia</a> pada 5 September 2012 pukul 17:09 ·<span class="timelineUnitContainer"></span></div>
</div>
<span><div>
tugas 1 : pengantar pendidikan<br />
Nama : ewi ratna sari<br />
Kelas : 1D<br />
Jurusan : matematika<br />
<strong>Dimensi-dimensi hakikat manusia</strong><br />
Manusia adalah mahluk yang serba terhubung,dengan
masyarakat,lingkunganya, dirinya sendiri, dan tuhan.beerling
mengemukakan sinyalemen heinemann bahwa pada abad ke- 20 manusia
mengalami krisis total.disebut demikian karena yang dilanda krisis
bukan hanya segi-segi tertenu dari kehidupan seperti krisis
ekonomi,krisis energi,dan sebagainya,melaikan yang krisis adalah
manusia sendiri.dalam krisis total manusia mengalami krisis hubungan
dengan masyrakat,dengan lingkunganya,dengan dirinya sendiri,dan dengan
tuhannya.tidak ada hubungan pengenalan,pemahaman dan kemesraan dengan
sesama manusia.ini lah yang melanda manusia sehingga manusia semakin
jauh dari kebahagian.<br />
Dalam hubugan ini,pendidikan mempunyai
peranan penting sebagai wahana untuk mengantar peserta didik untuk
mencapai kebahagiaan.yaitu dengan jalan membantu mereka meningkatakan
kualitas hubungannya dengan dirinya,lingkunganya,dan tuhannya.untuk
menciptakan rasa kebersamaan dengan individu lain nya,rasa
menghormati,serta menjalin hubungan yang baik,maka diperlukan
dimensi-dimensi didalam kehidupan sehari-hari agar terciptanya manusia
yang sempurna dan berahklak yang baik.Macam – macam dimensi tersebut
adalah :<br />
<ol>
<li>Dimensi individual</li>
</ol>
dimensi individual
adalah keperibadian seseorang yang merupakan suatu keutuhan yang
tidak dapat dibagi-bagi (indevide). Seorang pakar pendidikan
M.J.Lavengeld mengatakan bahwa setiap orang memiliki
individualitas,maksudnya dua anak kembar yang berasal dari satu telur
yang lazim dikatakan seperti pinang dibelah dua dan sulit dibedakan
satu dan yang lain hanya serupa tetapi tidak sama apalagi identik. hal
ini berlaku pada sifat-sfat fisiknya maupun hidup kejiwaannya
(kerohaniannya).<br />
Setiap individu bersifat unik (tidak ada tara dan
bandingannya) dengan adanya individualitas itu setiap orang memiliki
kehendak,perasaan,cita-cita, kecenderungan, semangat,dan daya tahan
yang berbeda.contoh sederhananya saja dua oarang murit sekelas yang
mempunyai nama yang sama tidak pernah bersedia untuk di samakan satu
sama lain,arti katanya masing-masing ingin mempertahankan ciri-ciri
khasnya sendiri,gambaran tersebut telah dikekemukakan oleh fancis
galton seorang ahli biologi dan matematika inggris,dari hasil
penelitiannya banyak pasangan kembar satu telur identik atau sama
sifat dan kepribadiannya.<br />
M.J.Lavengeld menyatakan bahwa setiap
anak memiliki dorongan untuk mandiri yang sangat kuat,meskipun disisi
lain pada anak terdapat rasa tidak berdaya,sehingga memerlukan pihak
lain(pendidik) yang dapat dijadikan tempat bergantung untuk memberi
perlindungan dan bimbingan,sifat-sifat sebagaimana di gambarkan diatas
yang secara potensial telah dimiliki sejak lahir perlu ditumbuh
kembangkan melalui pendidika agar bisa menjadi kenyataan,sebab tanpa
dibina melalui pendiidikan,benih-benih individualitas yang sangat
berharga itu yang memungkinkan terbentuknya suatu kepribadian yang
unik akan tetap tinggal laten.serta kesanggupan untuk memikul tanggung
jawab sendiri merupakan ciri yang sangat esensial dari adanya
individualitas pada diri manusia.dengan kata lain kepribadiaan
seseorang tidak akan terbentuk dengan semestinya,sehingga seseorang
tidak memiliki warna kepribadiaan yang khas sebagai miliknya.jika
terjadi hal demikian seorang tidak memilki kepribdian yang otonom dan
orang seperti ini tidak akan memilki pendirian serta mudah dibawa
oleh arus masa,padahal fungsi utama pendidikan adalah membantu peserta
didik untuk membentuk keribadianya atau menemukan ke mandiriannya
sendiri.pola pendidikan yang bersifat demokratis di pandang cocok
untuk mendorong bertumbuh dan berkembangnya potensi individualitas
seseorang.<br />
<ol>
<li>Dimensi kesosialan</li>
</ol>
Seorang dapat
mengembangkan kegemarannya, sikapnya,cita-citanya didalam interaksi
dengan sesamanya.seseorang berkesempatan untuk belajar dari orang
lain,mengidentipikasi sifat-sifat yang dikagumi dari orang lain untuk
di milikinya,serta menolak sifat-sifat yang tidak dicocokinya.hanya
didalam berintraksi dengan sesamanya,dalam saling menerima dan
memberi,seseorang menyadari dan menghayati Kemanusiaannya.banyak bukti
bahwa anak manusia tidak akan menjadi manusia bila tidak ada berada
diantara manusia.<br />
<br />
<br />
<ol>
<li>Dimensi kesusilaan</li>
</ol>
Susiala berasal dari kata su dan sila yang artinya kepantasan lebih
tinggi.akan tetapi dalm kehidupan bermasyarakat orang tidak cukup
hanya berbuat yang pantas jika didalamyang pantas atau sopan itu
misalnya terkandung kejahatan terselubung. dimensi kesusilaan disebut
juga keputusan yang lebih tinggi.kesusilaan diartikan mencakup etika
dan etiket.etika adalah (persoalan kebaikan ) sedangkan etiket adalah
(persoalan kepantasan dan kesopanan ). pada hakikatnya manusia
memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan susila,serta
melaksanakannya.sehingga dikatakan manusia itu makhluk
susila.persoalan kesusilaan selalu berhubungan erat dengan nilai-nilai
kehidupan.Susila berkembang sehingga memiliki perluasan arti menjadi
kebaikan yang lebih sempurna.<br />
Manusia dengan kemampuan akalnya
memungkinkan untuk menentukan sesuatu manakah yang baik dan manakah
yang buruk, manakah yang pantas dan manakah yang tidak pantas.Dengan
pertimbangan nilai-nilai budaya yang dijunjungnya memungkinkan manusia
untuk berbuat dan bertindak secara susila.Drijarkara mengartikan
manusia susila sebagai manusia yang memiliki
nilai-nilai,menghayati,dan melaksanakan nilai tersebut dalam
perbuatan.Nilai-nilai merupakan sesuatu yang dijunjung tinggi oleh
manusia karena mengandung makna kebaikan,keluhuran,kemulian dan
sebagainya,sehingga dapat diyakini dan dijadikan pedoman dalam
hidup.Pendidikan kesusilaan berarti menanamkan kesadaran dan kesediaan
melakukan kewajiban disamping hak pada peserta didik.sebagai contoh nya
manusia manusia bias menaati semua norma yang ada di dalam suatu
masyarakat.<br />
<ol>
<li>Dimensi keberagaman</li>
</ol>
<br />
pada
hakikatnya manusia adalah makhluk religius.beragama merupakan
kebutuhan manusia karena manusia adalah makhluk yang lemah sehingga
memerlukan tempat bertopang,agama menjadi sandaran vertikal manusia. dan
Manusia adalah mahluk religius yang dianugerahi ajaran-ajaran yg
dipercayainya yang didapatkan melalui bimbingan nabi demi kesehatan dan
keselamatannya.Manusia sebagai mahluk beragama mempunyai kemampuan
menghayati pengalaman diri dan dunianya menurut agama masing-masing.<br />
Pemahaman agama diperoleh melalui pelajaran agama, sembahyang, doa-doa maupun meditasi,komitmenaktif&praktekritual.<br />
Jauh
dekatnya hubungan ditandai dengan tinggi rendahnya keimanan dan
ketaqwaan manusia yang bersangkutan.Di dalam masyarakat Pancasila,
meskipun agama dan kepercayaan yang dianutnya berbeda-beda, diupayakan
terciptanya kehidupan beragama yang mencerminkan adanya saling
pengertian, menghargai, kedamaian, ketentraman, & persahabatan.</div>
</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11098459556094458144noreply@blogger.com0